Tuesday 18 October 2011

cerita pendek (cerpen)

SALAH PAHAM
Matahari telah digantikan oleh sang bulan , gemerlap bintang menemaninya pula , menandakan hari telah petang , tetapi mengapa mas Fila tak kunjung pulang ? . Biasanya jam 4 sore dia sudah berada di sisiku menemaniku minum teh, menikmati pemandangan matahari terbenam di dekat kolam ikan yang berada di lantai dua di rumah baru kami. Aku sabar menanti suara mas Fila memanggilku dan mengatakan “aku sudah pulang sayang “ . Kurang lebih 2 jam aku telah duduk terdiam sambil memegang telepon genggamku, karena tak ada kabar sama sekali dari mas Fila , nomornya tak dapat ku hubungi hanya mailbox saja yang kudengar ketika aku menghubunginya. Itu menandakan bahwa handphone mas Fila di non aktifkan . Mengapa ? tak biasanya dia bersikap se aneh ini.
Perasaan gelisah mulai menggandrungi pikiranku.Pikiran negatif akan mas Fila pun terbayang di benakku. “ apakah mas Fila sedang bermesraan dengan wanita lain ? “ , apakah mas Fila datang ke tempat tante Shofia? Yang terknal genit dan sering menggangu rumah tangga orang itu? Aku tak tau apa yang sedang dilakukan mas Fila jika memang itu benar terjadi aku akan sangat marah padanya, bahkan aku akan pisah ranjangdengannya  untuk sementara waktu. “
Arlojiku menunjukan pukul 23.50 masih tak ada kabar tentang mas Fila, sejenak aku berdoa memohon kesalamatan untuk mas Fila, tetapi tiba – tiba suara klakson mobil membuyarkanku, aku membuka tirai jendela kamar dan ku lihat keluar.Ternyata...itu mobil mas Fila. Aku sengaja tidak menghampiri mas Fila karena perasaan curigaku tadi. Terdengar suara ketokan pintu dan suara lirih mas Fila “sayang , aku sudah pulang” mengapa suara mas Fila begitu lirih ? tanyaku dalam hati. Segera aku keluar dari kamar dan menuruni tangga. Kubuka pintu dengan perlahan , dan “ASTAGA !” apa yang terjadi pada suamiku ? lengan kemejanya robek dan ada luka di tangan kanan mas Fila. “Apa yang terjadi mas ? mengapa kau terlihat lesu dan terluka ?”  tanyaku cemas , “ tak apa sayang hanya tadi hanya ada perkelahian kecil dengan seorang preman yang menghadangku.” Oh Tuhan..tapi kau tak terluka parah kan mas ? tanyaku kembali dan tanpa kusadari airmata telah membasahi pipiku. “ Tak apa sayang , ini hanya luka kecil saja , sedikit diobati pasti sembuh, sudalah jangan menangis lagi jika kau menangis luka ku akan makin parah , karena aku tak bisa melihatmu bersedih apalagi menangis seperti ini, dihadapanku dan karenaku  .” hibur mas Fila dengan suara yang terdengar lembut dan sangat bersahabat.”syukurlah mas, maafkan aku mas yang telah berfikiran negatif tentangmu tadi , karena kau tak ada kabar sama sekali” jawabku pelan , “tak apa , ayo kita masuk dulu , kita bicarakan masalah ini dengan minum teh” jawab mas Fila dengan senyuman, “baiklah suamiku , mari biar ku bersihkan dan ku obati luka di lenganmu itu “ balasku dengan nada sedikit sumringah.
Setelah semua beres , aku dan mas Fila duduk di tempat favorit kami , di dekat  kolam ikan koi sambil minum teh hangat dan dengan mendengarkan iringan saxophone – Kenny.G dari mp3 mas Filla.”senyumanmu membuatku tenang , kamu adalah semangatku sayang.. “. Tiba – tiba mas Fila mengucapakan kata – kata romantis itu dan menggengam tanganku erat. “ Iya mas, terlebih kau suamiku kau adalah segalanya bagiku, maafkan aku yang sempat memikirkan hal buruk tentangmu tadi mas” balasku dengan nada yang terbata – bata. “mengapa kau mengulangi kata –kata mu tadi , kau kan tadi sudah minta maaf pada ku , tak apa sayang , aku sudah memaafkanmu sebelum kau minta maaf padaku” jawab  mas Fila dengan menatapku dengan penuh kesungguhan.
Sambil minum teh mas Fila menjelaskan apa yang di alaminya ketika ia pulang kerja tadi , ia menjelaskan secara rinci dan di selingi oleh gurauan, canda dan tawa yang membuat aku sangat terhibur sehingga melupakan masalahku tadi. Sungguh mas Fila adalah orang yang sempurna dimataku tak ada orang yang bisa menggantikannya, memang benar aku yang salah paham , lain kali aku berfikir lebih positif tentang mas Fila. “hey” sapa mas Fila dengan menyentuh pipiku membuyarkan lamunanku. “iya mas hehe , ada apa? , tanganmu bagaimana? Masih sakit?” balasku gagap. “ Tak apa , tanganku ? tak terasa sakit sama sekali jika kau disampingku.” Rayu mas Fila “ ah suamiku ini bisa saja.” Jawabku genit. “aku hanya mengingatkan aku sangat mencintaimu istriku , dan aku berjanji akan selalu menjagamu” rayu suamiku lagi , tetapi kali ini dia bersungguh – sungguh dan memeluku erat. “iya suamiku , aku juga akan selalu percaya padamu dan mencintaimu lebih” , jawabku sambil menangis di pelukan Mas Fila suamiku tercinta. ~

No comments:

Post a Comment

About Me