KARYA ILMIAH
PENDIDIKAN DI INDONESIA
OLEH :
VINCENTIA OMEGANI F. H.
IXE / 32
SMP NEGERI 13 SEMARANG 2011
PRAKATA
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa. Karena atas limpahan karunia dan rahmatNya saya masih diberi kesempatan untuk mengabdi dan menyumbangkan pikiran untuk para pembaca melalui karya ilmiah saya ini.
Sejalan dengan perkembangan ilmu dan tekhnologi serta era globalisasi dan komunikasi menuntut kita untuk selalu siap mengikuti dan mengembangkan kemampuan demi menunjang kita menjadi pelajar yang terpelajar.Dari sinilah saya harapkan karya ilmiah saya ini dapat menjadi acuan serta salah satu sarana informasi bagi para pembacanya
Semarang,12 april 2011
penyusun
Vincentia O.F.H
Daftar Isi
PRAKATA ............................................................................................................... i
DAFTAR ISI............................................................................................................. ii
BAB I : PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG................................................................... 1
B. TUJUAN PENULISAN.................................................................. 2
C. RUANG LINGKUP....................................................................... 2
D. RUMUSAN MASALAH............................................................... 2
BAB II : LANDASAN TEORI .............................................................................. 3
BAB III : PEMBAHASAN MASALAH................................................................. 5
BAB IV: PENUTUP
A. SIMPULAN................................................................................... 9
B. SARAN.......................................................................................... 9
DAFTAR PUSTAKA .............................................................................................. 10
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Dalam kegiatan pembelajaran sekarang ini sangatlah memprihatinkan. Rasa malas , tidak percaya diri dan keputusasaan sering menghambat seseorang untuk berprestasi, maka dari itu banyak orang menemukan cara untuk menumbuhkan rasa semangat itu ada nyata salah satunya adalah motivasi.
Motivasi’ sebagai “kegiatan memberikan dorongan kepada seseorang atau diri sendiri untuk mengambil suatu tindakan yang dikehendaki”.
Menurut Dadi Permadi (2000: 72) ‘motivasi’ adalah “dorongan dari dalam untuk berbuat sesuatu, baik yang positif maupun yang negatif”. Sedangkan menurut Ngalim Purwanto (2004: 64-65), apa saja yang diperbuat manusia, yang penting maupun kurangpenting, yang berbahaya maupun yang tidak mengandung resiko, selalu ada motivasinya. Ini berarti, apa pun tindakan yang dilakukan seseorang selalu ada motif tertentu sebagai dorongan ia melakukan tindakannya itu. Jadi, setiap kegiatan yang dilakukan individu selalu ada motivasinya.
Dalam kenyataan keseharian hambatan motivasi sering terjadi diantaranya faktor dari orang tua, kadang orang tua cenderung memaksakan kehendak mereka. Faktor lainya adalah kurangnya kepekaan orang tua kepada bakat yang dimiliki anaknya. Guru ideal dapat membuat siswa semangat dalam KBM serta dukungan dari berbagai pihak.
Terkadang siswa masih merasa bingung dalam menentukan arah cita-cita yang akan dicapai. Kebingungan bersumber dari kurangnya pengenalan minat dan kemampuan diri. Tentu saja ini akibat dari ekonomi lemah atau kurangnya pengetahuan dan wawasan , kurangnya persiapan mental dan kurang mengenal pribadi sendiri.Kekurangan-kekurangan ini ,seperti yang telah dijelaskan, disebabkan oleh minimnya pengalaman ekplorasi dan jati diri. Penyebab lain adalah karena tidak terbiasa dengan budaya belajar dan hidup yang mandiri.
B.TUJUAN PENULISAN
Penulisan karya tulis ini bertujuan :
1. Memajukan kualitas pendidikan di Indonesia
2. Memotivasi siswa
3. Meningkatkan prestasi belajar siswa
4. Menumbuhkan minat belajar siswa
5. Mengetahui guru ideal siswa
C. RUANG LINGKUP
1. Sekolah
2. Keluarga
3. Masyarakat
D. RUMUSAN MASALAH
1. Bagaimana upaya dari keluarga /orangtua untuk
membimbing anaknya?
2. Bagaimana cara menumbuhkan minat belajar siswa ?
3. Bagaimana ciri siswa yang memiliki motivasi untuk
berprestasi ?
4. Bagaimana cara mengetahui bakat dan minat siswa ?
5. Bagaimanakah ciri guru ideal siswa ?
BAB II
LANDASAN TEORI
SALAH satu indikator keberhasilan pendidikan secara mikro di tataran pembelajaran level kelas adalah tatkala seorang guru mampu membangun motivasi belajar para siswanya. Jika siswa-siswa itu dapat ditumbuhkan motivasi belajarnya, maka sesulit apa pun materi pelajaran atau proses pembelajaran yang diikutinya niscaya mereka akan menjalaninya dengan “enjoy” dan “pede”.
Tulisan ini mencoba mengangkat apa itu motivasi, belajar, dan pentingnya motivasi belajar siswa dalam proses pembelajaran.
Pengertian Motivasi
Banyak pakar yang merumuskan definisi ‘motivasi’ sesuai dengan kajian yang diperdalamnya.
Rumusannya beraneka ragam, sesuai dengan sudut pandang dan kajian perspektif bidang telaahnya. Namun demikian, ragam definisi tersebut memiliki ciri dan kesamaan. Di bawah ini dideskripsikan beberapa kutipan pengertian ‘motivasi’. Michel J. Jucius (Onong Uchjana Effendy, 1993: 69-70) menyebutkan ‘motivasi’ sebagai “kegiatan memberikan dorongan kepada seseorang atau diri sendiri untuk mengambil suatu tindakan yang dikehendaki”.
Menurut Dadi Permadi (2000: 72) ‘motivasi’ adalah “dorongan dari dalam untuk berbuat sesuatu, baik yang positif maupun yang negatif”. Sedangkan menurut Ngalim Purwanto (2004: 64-65), apa saja yang diperbuat manusia, yang penting maupun kurangpenting, yang berbahaya maupun yang tidak mengandung resiko, selalu ada motivasinya. Ini berarti, apa pun tindakan yang dilakukan seseorang selalu ada motif tertentu sebagai dorongan ia melakukan tindakannya itu. Jadi, setiap kegiatan yang dilakukan individu selalu ada motivasinya.
David J.Scwart (dalam bukunya The magic of thinking big; 1996) mengatakan bahwa lingkungan dan orang-orang di sekeliling kita adalah ibarat laboratorium kemanusiaan . Kita adalah sebagai ahli untuk labor tadi. Kita dapat mengamati dan menganalisa mengapa seseorang bisa punya banyak teman atau sedikit teman, berhasil atau gagal atau biasa-biasa saja. Kita pun kemudian dapat memilih tiga orang yang berhasil dan tiga orang yang gagal dan kemudian menganalisa dan membandingkan kenapa mereka bisa demikian. Hasil pengamatan dan penelitian tadi bisa menjadi pengalaman berharga bagi kita.
"Sebuah kehidupan saat kita berhasil meraih harta, tahta, kata, serta cinta yang tinggi pada saat yang sama, dan kita akan menggunakan semua itu sebagai sumber manfaat sebesar-besarnya untuk orang lain," ujar Indrawan.Menurutnya, pelatihan pengembangan diri perlu ketika seseorang ingin meningkatkan kualitas dirinya. Karena dengan begitulah seseorang akan terarah dalam menghadapi permasalahan hidupnya baik di rumah maupun di tempat kerja.
BAB III
PEMBAHASAN MASALAH
A. PEMBAHASAN
1. Upaya yang dapat dilakukan orangtua
Untuk membebaskan anak dari kebingungan dan tanpa cita-cita dalam hidup maka orangtua bertanggungjawab untuk menanamkam ,dan sekaligus memberi contoh tentang, budaya gemar belajar dan hidup mandiri sedini mungkin.Orangtua perlu untuk menyisihkan sedikit dana dan melowongkan waktu untuk keperluan belajar anak di rumah dan memberi contoh langsung tentang betapa pentingnya memebaca, belajar yang banyak dan pintar dalam membagi waktu dan pintar berkomunikasi dengan banyak orang. Selain itu orangtua perlu mendukung anak untuk mengembangkan hobi dan bersikap kreatif dalam hidup. Orangtua perlu memberi anak kebebasan untuk mencoba dan mengurangi sikap yang terlalu possesif dan over-protektif (terlalu melindungi) yang tercermin dalam sikap yang banyak serba membantu dan serba melarang anak. Di waktu lowong anak (dan orang tua) perlu untuk rekreasi yang lebih bersifat edukatif.
2. Upaya menumbuhkan minat belajar siswa
Seorang siswa bodoh memang identik dengan kemalasan tetapi dibalik itu , mereka menyimpan sebuah rasa keingintahuan jika di hadapkan dengan sesuatu hal yang sebelumnya belum pernah mereka ketahui. Mereka akan menelusuri dan menggali terus tentang sesuatu tersebut sehingga hal yang baru itupun menjadi sebuah kebiasaan dan akhirnya menjadi kegemaran mereka. Jadi kesimpulanya untuk menumbuhkan minat belajar siswa hadapkanlah mereka dengan sesuatu hal yang baru seperti musik , seni dan masih banyak lagi. Kita bisa mulai dari hal kecil seperti menunjukkan bakat para tokoh – tokoh ternama mengajak mereka jalan-jalan (refreshing) ke tempat yang menarik perhatian mereka dan berpendidikan tentunya.Serta di jaman yang canggih seperti sekarang ini kita dapat memperlihatkan dunia kepada mereka melalui internet, memperlihatkan bahwa di dunia ini sudah banyak orang-orang sukses dan orang – orang hebat, setelah melihat itu semua maka timbulah rasa iri dan munculah daya saing(positif) yang memacu mereka untuk lebih giat belajar dan berusaha demi mencapai tujuan dan menggapai angan mereka nanti.
3. Ciri siswa berprestasi antara lain sebagai berikut :
Memiliki cita – cita dan berorientasi kedepan
Pantang menyerah , ulet , dan suka bekerja keras
Memiliki daya saing positif
Memiliki rasa tanggung jawab
Bisa membagi waktu dan memanfaatkan waktu
Tidak mudah putus asa
Kreatif dan inovatif
Tidak alergi kritik
Jika siswa tersebut sudah memiliki 5 dari 8 ciri diatas siswa dapat dikategorikan sebagai siswa berprestasi nantinya.
4. Mengetahui bakat dan minat siswa
Anak-anak yang berbakat umumnya lebih cepat menguasai bidang tertentu dibanding anak lain, tanpa mengeluarkan usaha keras.Contohnya anak yang berbakat menyanyi, akan lebih mudah mengenali not, ketajaman nadanya juga bagus. Anak yang berbakat dalam bidang linguistik atau bahasa, bisa meniru atau menghafal bahasa asing lebih cepat.Begitu anak yang mempunyai bakat menggambar atau melukis. Kualitas garis yang dimiliki anak tersebut akan terlihat lebih halus. Mereka mengerti warna, komposisi yang dibuat juga lebih bagus dan menarik.
Cara mudahnya adalah dengan mengenalkan siswa kepada teman-teman sebaya yang mempunyai beragam minat dan bakat.
Lakukan Tes Bakat
Ada beberapa cara untuk mengenali bakat anak, yaitu:
1. Melihat tingkah laku anak. Kegiatan apa yang sering dilakukannya? Anak lebih berminat
Lakukan Tes Bakat
Ada beberapa cara untuk mengenali bakat anak, yaitu:
1. Melihat tingkah laku anak. Kegiatan apa yang sering dilakukannya? Anak lebih berminat
pada hal-hal apa?
2. Mengikuti perkembangan anak dengan cermat.
3. Memberikan berbagai macam stimulus atau rangsangan kepada anak, misalnya dengan
2. Mengikuti perkembangan anak dengan cermat.
3. Memberikan berbagai macam stimulus atau rangsangan kepada anak, misalnya dengan
memberikan les atau permainan yang variatif.
4. Melakukan tes psikologi (tes bakat) untuk melihat kelebihan dan kelemahan anak. Tes ini
4. Melakukan tes psikologi (tes bakat) untuk melihat kelebihan dan kelemahan anak. Tes ini
bisa dilakukan saat anak berusia 7 tahun atau saat masuk sekolah. Pada usia tersebut
sudah terlihat bakat serta minat anak.
Pahami Perkembangan Siswa
Beberepa hal yang perlu diperhatikan oleh orangtua saat memberikan les untuk anak :
1. Tidak mengutamakan pencapaian target. Penting diingat bahwa les diberikan sebagai
Beberepa hal yang perlu diperhatikan oleh orangtua saat memberikan les untuk anak :
1. Tidak mengutamakan pencapaian target. Penting diingat bahwa les diberikan sebagai
upaya pengenalan kegiatan kepada anak.
2. Les sebaiknya diberikan oleh guru yang memahami perkembangan anak. Jangan sampai
2. Les sebaiknya diberikan oleh guru yang memahami perkembangan anak. Jangan sampai
guru memberi hukuman saat anak tidak bisa mengikuti les. Clara mencontohkan, saat
anaknya harus les piano, selalu menangis bila sudah sampai di tempat les. Setelah ditilik,
rupanya guru les kerap mencubit atau memukul tangan anaknya bila tidak bisa mengikuti
instruksi sang guru.
3. Pastikan anak tetap memiliki waktu yang seimbang untuk bermain dan istirahat.
4. Jangan memaksakan kehendak kepada anak. Yang harus diutamakan adalah minat anak.
5. Tetap pantau perkembangan anak.
6. Upayakan untuk mengembangkan semua aspek kemampuan siswa.
3. Pastikan anak tetap memiliki waktu yang seimbang untuk bermain dan istirahat.
4. Jangan memaksakan kehendak kepada anak. Yang harus diutamakan adalah minat anak.
5. Tetap pantau perkembangan anak.
6. Upayakan untuk mengembangkan semua aspek kemampuan siswa.
5.Guru ideal siswa
Berikut ilustrasi gambar guru ideal :
Mungkin gambar diatas dapat menjadi cermin guru ideal siswa yang siswa idamkan.
BAB IV
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Berdasarkan pembahasan yang telah diuraikan di atas dapat disimpulkan sebagai berikut :
Perlu adanya rasa percaya diri jika ingin berprestasi.
Dunkungan dan bimbingan orangtua sangat berguna bagi perkembangan siswa.
Motivasi merupakan salah satu cara penunjang keberhasilan.
Anak-anak yang berbakat umumnya lebih cepat menguasai bidang tertentu dibanding anak lain.
Sedikitnya harus ada 5 sikap (ciri) yang harus dimiliki siswa, agar mereka dapat berprestasi.
Guru yang ideal dapat memotivasi siswa dalam belajar.
B.SARAN
Hidup selalu berubah dan harus terus dilanjutkan. Untuk itulah, jika siswa di pendidikan menengah dan mahasiswa perlu dibantu sedini mungkin untuk bisa didorong pengembangan dirinya untuk merencanakan karir di masa mendatang, saat dewasa dan menjadi eksekutif melatih pengembangan diri dibutuhkan untuk menemukan solusi esensial terhadap realita permasalahan hidup sehari-hari, baik di keluarga, lingkungan, serta tempat kerjanya.
DAFTAR PUSTAKA
TIM , 2008 , Pendidikan Kewarganegaraan ,SMP kelas IX edisi 4
tunas63.wordpress.com/2009/11/06/ membangun-motivasi-belajar-siswa
No comments:
Post a Comment